Kepada perempuan
Aku mohon maaf
Kalaupun maaf aku bersulamkan darah sekalipun
Aku tahu apa layaknya aku
Kepada lelaki
Aku mohon maaf
Seringkali memasang wayang
Wayang yang memberi kau bayang-bayang
Aku yang dulunya terlalu naif
Menyiat-nyiat bahu, lalu ku tikam
Bahu yang aku sendiri bersandar
Tatkala jatuh ke gelanggang
Usah bimbang sayang-sayang
Karma sedang bertandang
Yang selayaknya aku hadam
Agar dendamnya terpadam
No comments:
Post a Comment