Puisi Sang Gelas (Part I)
Terima kasih sang gelas
Yang memberi aku kehidupan
Yang memberi aku udara, air
dan tempat penggantungan
Harapan dan cita-cita
walaupun hanya untuk seketika
Maafkan aku sang gelas
Tibanya suatu waktu
Aku melepaskan kamu
membiarkan kamu jatuh
rebah menghempas bumi
Bukannya aku tak lihat
kaca-kacanya bertaburan
Kepingan-kepingannya bergelimpangan
Pantulan cahayanya seakan-akan memanggil aku
Namun
Terus aku berlalu
Terus aku tinggalkannya
Meneruskan langkah
Tidak aku menoleh walau seketika
Bukannya aku sengaja
Bukannya aku tak peka
akan kondisi kamu sang kaca
Kerna, sungguh aku tak rela
No comments:
Post a Comment